Potensi Sampah Organik Sebagai Bahan Baku Pembuatan Briket Bio Arang

Penulis

  • Wetri Febrina Sekolah Tinggi Teknologi Dumai

DOI:

https://doi.org/10.52072/unitek.v11i1.27

Abstrak

Krisis energi memicu eksplorasi besar-besaran terhadap berbagai sumber energi alternatif jika bahan bakunya berasal dari limbah dan sampah. Upaya peningkatan nilai jual dan kemanfaatan dari sampah dapat dilakukan melalui program pengolahan sampah organik menjadi briket bioarang. Briket bioarang berasal dari bahan baku tempurung kelapa dan kulit jengkol sebagai. Kadar air briket arang yang dihasilkan berkisar antara 5,781%-6,1%. Hasil ini telah memenuhi persyaratan kualitas briket arang SNI 8%. Jika dilihat dari variasi perbandingan briket Tempurung Kelapa 60% dan Serbuk kulit jengkol 30% dan Tempurung Kelapa 30% dan Serbuk Kulit jengkol 60%, briket yang dibuat dari bahan baku dengan campuran kulit jengkol yang banyak akan menyebabkan kandungan air yang tinggi. Sedangkan briket yang bahan bakunya tempurung kelapa yang lebih banyak menyebabkan rendahnya kadar air yang dihasilkan. Nilai rata-rata kadar abu yang dihasilkan berkisar antara 2,55%-7,51%. Nilai kadar abu dari briket yang dihasilkan ini telah memenuhi kualitas standar SNI 8%. Nilai kadar abu terendah sebesar 2,55% terdapat pada 90% arang kulit jengkol sedangkan nilai tertinggi yaitu 7,51% terdapat pada 90% arang Tempurung Kelapa. Hasil penelitian disimpulkan bahwa briket bioarang dari campuran kulit jengkol dan tempurung kelapa layak dikembangkan untuk industri rumah tangga karena kualitas arang yang dihasilkan sudah memenuhi standar SNI.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Diterbitkan

2020-08-11

Cara Mengutip

Febrina, W. . (2020). Potensi Sampah Organik Sebagai Bahan Baku Pembuatan Briket Bio Arang. JURNAL UNITEK, 11(1), 40-50. https://doi.org/10.52072/unitek.v11i1.27

Terbitan

Bagian

Articles

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama