Analisis Kelayakan Spent Bleaching Earth (SBE) Sebagai Filler Dalam Campuran Aspal AC-BC

Authors

  • Supirman Sekolah Tinggi Teknologi Dumai
  • Aidil Abrar Sekolah Tinggi Teknologi Dumai
  • Nuryasin Abdillah Sekolah Tinggi Teknologi Dumai

DOI:

https://doi.org/10.52072/slumptes.v2i2.716

Keywords:

Asphalt (AC-BC), waste spent bleaching earth, filler, marshall characteristics

Abstract

Spent Bleaching Earth adalah limbah padat yang dihasilkan dari proses bleaching dalam indrustri pengolahan kelapa sawit seperti minyak goreng dan elokimia. Spent bleaching earth merupakan campuran antara tanah liat dan minyak yang harus ditangani dengan hati-hati karena sifatnya yang mudah terbakar. Pada umumnya industri minyak akan membuang limbah B2 spent bleaching earth pada suatu lahan. Spent Bleaching Earth biasanya dibakar sebagai bahan bakar, dicampurkan dengan bahan organik dan dibuat kompos, atau pada umumnya langsung dibuang ke suatu lahan setelah dilakukan pengolahan dengan air untuk mengurangi sifat keterbakarannya. Spent Bleaching Earth dapat diolah baik dengan proses termal ataupun regenerasi secara kimia, yang dapat menghasilkan Bleaching Earth sama efisiennya dengan bahan asli Bleaching Earth. Pemanfaatan limbah Spent Bleaching Earth sebagai bahan pengganti pada campuran aspal dimaksudkan untuk mengurangi dampak negatif yang sangat berbahaya namun dapat memberikan dampak yang positif bagi masyarakat dan lingkungan. Peneliti menggunakan limbah Spent Bleaching Earth sebagai pengganti filler karena limbah ini sama-sama mengandung senyawa debu silica pada lapisan AC-BC dengan metode Marshall. Campuran aspal dengan bahan limbah Spent Bleaching Earth  dapat mempengaruhi nilai karakteristik Marshall, penambahan variasi kadar limbah Spent Bleaching Earth pada campuran aspal menimbulkan nilai stabilitas dan flow yang tidak konsistensi di setiap kadarnya seperti nilai stabilitas dan flow bisa mengalami kenaikan dan penurunan yang cukup signifikan di setap penambahan kadarnya. Limbah Spent Bleaching Earth sebagai pengganti filler campuran beraspal dengan kadar 0 %, 15%, 20%,25%, 30 dan 35%  menurunkan nilai stabilitas aspal dan menyebabkan nilai flow semakin tinggi serta nilai MQ yang kurang dari batas minimal yang telah ditentukan, tetapi pada campuran beraspal dengan bahan limbah Spent Bleaching Earth dengan kadar 25 % dan menggunakan aspal penetrasi 60/70 adalah campuran yang dapat memenuhi spesifikasi dimana nilai stabilitas meningkat dan nilai flow cenderung stabil yaitu mendapatkan nilai stabilitas sebesar 795,366 kg/mm dan flow sebesar 2,20 mm. Jadi dapat disimpulkan bahwa penelitian belum mampu diaplikasikan ke lapangan karena belum bisa memenuhi seluruh nilai karakteristik Marshall yang telah ditetapkan Bina Marga. Bahwa campuran aspal dengan agregat dari Tanjung balai mengganti filler dengan Spent Bleaching Earth (SBE) dan aspal penetrasi 60/70 didapatkan Kadar Aspal Optimum (KAO) untuk campuran AC-BC yaitu kadar aspal 4,5%, setelah dilakukan pengujian marshall tahap kedua dengan mengganti filler dengan SBE variasi 0%,15%, 20%, 25%,30%, 35% pada pengujian ini didapatkan kadar SBE yang memenuhi spesifikasi berada pada kadar SBE 25%, bisa disimpulkan bahwa SBE ini dimanfaatkan sebagai pengganti filler sebesar 25%  dari berat total filler.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Departemen Pekerjaan Umum., (2010) Spesifikasi Umum Bina Marga Devisi 6 Revisi 3, Jakarta.

Endah Mustika Dewi (2019), "Pengaruh Pemakaian Serat Tandan Kosong Kelapa Sait (TKKS) Pada Campuran Aspal Terhadap Stabilitas"

Lizar, Ardita, and Kurniawan. 2021. “Karakteristik Campuran Aspal Ac-Wc Menggunakan Filler Spent Bleaching Earth.” 3(2):80–89.

Metode Pengujian Berat Jenis dan penyerapan air agregat halus (1990). Bandung: Badan Standardisasi Indonesia, 1–17.

Susanto, Iwan, and Nyoman Suaryana. 2019. “Evaluasi Kinerja Campuran Beraspal Lapis Aus (AC-WC) Dengan Bahan Tambah Limbah Plastik Kresek.” Jurnal Aplikasi Teknik Sipil 17(2):27.

Susilowati, Anni, and Eko Wiyono. 2019. “Variasi Suhu Pemadatan Pada Campuran Beton Aspal Menggunakan Bahan Tambah Anti Stripping.” Construction and Material Journal 1(1):12–20. doi: 10.32722/cmj.v1i1.1324.

Sukirman, Silvia. 2003. “Dasar-Dasar Perencanaan Geometri Jalam”

Supriadi, T, AS Syafaruddin, and Azwansyah Heri. 2018. “Perkerasan Campuran Aspal AC-WC Terhadap Sifat Penuaan Aspal.” : 2–15.

Suryanto, and Nurokhman. 2022. “Aspal Beton Lapangan Pada Runway Bandara.” IV(1): 59–72.

SNI 03-6820-2002. (2002). Spesifikasi Agregat Halus Untuk Pekerjaan Adukan dan Plesteran Dengan Bahan Dasar Semen. Badan Standardisasi Nasional, 6820.

Pratama, Fandi Yoga, Aidil Abrar, and Sony Adiya Putra. 2023. “Pengaruh Penggunaan Pasir Pantai Ketapang Sebagai Agregat Halus Dengan Penambahan Filler Semen Pada Campuran Aspal Terhadap Karakteristik.” 1(2): 59–68.

Pertamina Asphalt Product Specification, online di

https://www.pertamina.com/Media/Upload/Files/Bitumen.pdf diakses pada tanggal 2 juli 2023

Published

2024-01-15