Analisis Efektivitas Adsorben Campuran Crumb Rubber Sludge dengan Tatal Karet untuk Penyisihan Parameter Pencemar Air Limbah Industri Crumb Rubber
DOI:
https://doi.org/10.52072/slumptes.v3i2.1166Keywords:
Crumb Rubber Sludge, Tatal Karet, Abu Sawit, Adsorben, Air Limbah Industri Kelapa SawitAbstract
Pengolahan air limbah industri crumb rubber dengan sistem lumpur aktif menghasilkan limbah berupa lumpur padat (Crumb Rubber Sludge) yang membutuhkan penanganan. Industri crumb rubber juga menghasilkan limbah padat lainnya berupa tatal karet yang tidak diolah kembali. Pada proses pengolahannya, selain industri crumb rubber yang menghasilkan limbah padat, terdapat industri kelapa sawit yang juga menghasilkan limbah padat berupa abu sawit. Salah satu cara untuk mengatasi dampak yang ditimbulkan oleh limbah padat indutri adalah dengan memanfaatkan limbah tersebut sebagai adsorben. Adsorben adalah suatu padatan yang memiliki fungsi untuk menyerap suatu komponen tertentu dari suatu larutan. Air limbah industri crumb rubber merupakan salah satu penyebab terjadinya pencemaran lingkungan. Paramater kunci air limbah industri crumb rubber salah satunya BOD (Biological Oxygen Demand), COD (Chemical Oxygen Demand) dan TSS (Total Suspended Solid). Apabila parameter tersebut nilainya melebihi baku mutu dan tidak dilakukan pengolahan, berpotensi menyebabkan pencemaran khususnya sungai sebagai badan air penerima. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adsorben modifikasi Crumb Rubber Sludge dan tatal karet (CT) dapat dijadikan adsorben dengan daya serap yang tinggi, sehingga nilai persentase penyisihan berada diatas 80% dengan menggunakan variasi massa 0.5 gr, 1gr, dan 1,5 gr dengan waktu kontak 90 menit pada kecepatan pengadukan 120 rpm.
Downloads
References
Ahmad, M. R, et al. (2011). Oil Palm Biomass-Bassed Adsorbents For The Removal Of Water Pollutans A Riview. Penang: Universitas Sains Malaysia; Penang.
Daud D. (2012). Pemanfaatan Limbah Padat Industri Karet Remah Sebagai Bahan Tambahan Pada Pembuatan Kompon Karet. Laporan Penelitian. Palembang: Balai Riset dan Standardisasi Industri.
Keputusan Mentri Lingkungan Hidup. (2014). Peraturan Mentri Lingkungan Hidup No. 5 Tahun 2014 Tentang Baku Mutu Air lImbah. Jakarta. Sekertariat LH.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 22 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Puspita. M., dkk. (2017). Pemanfaatan Arang Aktif Sabut Kelapa Sawit Sebagai Adsorben Zat Warna Sintesis Reactive Red-120 dan Direct Green-26. Alotrop. 1(1), 75-79.
Hariyani, R., dkk. (2013). Pemanfaatan Limbah Lumpur Industri Crumb Rubber Sebagai Adsorben Ion Cr (VI) Yang Diaktivasi Dengan H2PO4. Jurnal Penelitian Ilmu Kimia. 2(2), 101-105.
Salmariza, Sy, dkk. (2016). Adsorbsi Ion Cr (VI) Menggunakan Adsorben dari Limbah Padat Lumpur Aktif Industri Crumb Rubber. Jurnal Litbang Industri, 6 (4), 135-145.
Salmariza. Sy (2012). Pemanfaatan Limbah Lumpur Proses Activated Sludge Industri Karet Remah Sebagai Adsorben. Jurnal Litbang Industri, 2.(2), 59-66. .
Sarengat, Nursamsi dkk. (2015). Pengaruh Penggunaan Adsorben Terhadap Kandungan Amonia (NH3-N) Pada Limbah Cair Industri Karet RSS. Yogyakarta: Balai Besar Kulit, Karet, dan Plastik.
Zian, dkk. (2016). Pengaruh Waktu Kontak pada Adsorpsi Remazol Violet 5R Menggunakan Adsorben Nata de Coco. Jurnal Sains dan Seni ITS,.5(2).