Perencanaan Lubang Resapan Biopori Pada Daerah Permukiman yang berpotensi Genangan
DOI:
https://doi.org/10.52072/unitek.v16i1.572Kata Kunci:
Debit limpasan;Laju Infiltrasi; Lubang resapan bioporiAbstrak
Limpasan permukaan merupakan air yang muncul diakibatkan oleh tingginya curah hujan yang jatuh pada suatu kawasan. Limpasan yang mengakibatkan genangan terjadi selain buruknya sistem drainase dan kurangnya ruang terbuka hijau (RTH), genangan juga disebabkan oleh kurangnya kepedulian masyarakat dalam menjaga lingkungan. Seperti yang terjadi pada kawasan Jalan Mayor Ruslan Kota Pagar Alam yang merupakan Kawasan perumahan dan permukiman, serta menjadi jalur utama perkotaan. Kawasan ini sering terjadi genangan pada saluran drainase dikarenakan kesadaran masyarakat yang membuang sampah, hal ini yang dapat memperburuk aliran limpasan sehingga dapat mengakibatkan genangan di Kawasan tersebut. Berdasarkan masalah tersebut maka dibutuhkan adannya perencanaan Lubang Resapan Biopori dalam mengurangi adanya genangan Pada Kawasan Jalan Mayor Ruslan. Tujuan dari penelitian ini adalah Perencanaan lubang resapan biopori di lokasi kawasan yang berpotensi rawan genangan pada Jalan Mayor Ruslan Kota Pagar Alam. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis curah hujan dengan menghitung frekuensi curah hujan, menghitung intensitas curah hujan dengan metode mononobe, pengukuran laju infitrasi dengan menggunakan alat single ring infiltrometer sehingga menghasilkan kurva horton, dan menggunakan perhitungan rumus Lubang Resapan Biopori untuk merencanakan jumlah lubang yang dibu. Berdasarkan hasil penelitian perencanaan Lubang Resapan Biopori diperoleh dimensi dengan diameter pipa 15 cm (0,15 m) dan kedalaman 100 cm (1 m) dengan jumlah Lubang Resapan Biopori 13 buah dengan jarak per 30 meter. Perencanaan lubang resapan biopori dengan ukuran diameter pipa 15 cm dan kedalaman 100 cm sepanjang jarak 400 meter diberikan 1 lubang resapan biopori pada setiap 20 cm. Berdasarkan rekomendasi dengan adanya Perencanaan Lubang Resapan Biopori pada Kawasan Jalan Mayor Ruslan bahwa satu buah lubang resapan biopori sepanjang 400 meter dapat mereduksi debit limpasan sebesar 5,16%.
Unduhan
Referensi
Amrizal, A., Fauzi, I., Fadli, F., & Samiran, S. (2021). PMDB Masyarakat Tanggap Sampah Melalui Teknologi Biopori Di Kota Tebing Tinggi. Jurnal Abdimas BSI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(1), 38–45. https://doi.org/10.31294/jabdimas.v4i1.7343
Brata, kamir R. dan A. N. (2008). Lubang Resapan Biopori (1st ed.). Penebar Swadaya.
Elsie, E., Harahap, I., Herlina, N., Badrun, Y., & Gesriantuti, N. (2017). Pembuatan Lubang Resapan Biopori Sebagai Alternatif Penanggulangan Banjir Di Kelurahan Maharatu Kecamatan Marpoyan Damai Pekanbaru. Jurnal Pengabdian UntukMu NegeRI, 1(2), 93–97. https://doi.org/10.37859/jpumri.v1i2.242
Ichsan, I., & Hulalata, Z. S. (2018). Analisa Penerapan Resapan Biopori Pada Kawasan Rawan Banjir Di Kecamatan Telaga Biru. Gorontalo Journal of Infrastructure and Science Engineering, 1(1), 33. https://doi.org/10.32662/gojise.v1i1.139
Kiptiah, M., Azmanajaya, E., & Giarto, R. B. (2020). Analisis Laju Infiltrasi Dengan Variasi Permukaan Tanah Di Kota Balikpapan. Jurnal Sipil Sains, 10(September), 83–92.
Kodoatie, R. J. (2010). Tata ruang air tanah. Yogyakarta: Andi Press, 7, 104658.
Komang, N., Sariyanti, Y., Harisuseno, D., & Andawayanti, U. (2016). BERWAWASAN LINGKUNGAN DI SUB SISTEM DRAINASE dikarenakan pada lokasi studi perlu dilakukan studi sistemxdrainasex Pengambilan Data Penyelesaian studi ini memerlukan data yaitu data primer dan data sekunder , Lokasi Studi.
Mazmur, A., & Saini, M. (2019). Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat. 978–602.
Mudra, W. (n.d.). Kajian Drainase Sistem Biopori |I Wayan Mundra |Sriliani Surbakti KAJIAN DRAINASE SISTEM BIOPORI DI KELURAHAN TANJUNGREJO KECAMATAN SUKUN KOTA MALANG. 19–28.
Muntaha, Y., Hapsari, R. I., & ... (2017). Konservasi Air di Perumahan Malang dengan Menggunakan Sumur Resapan dan Biopori. … Nasional Terapan Riset …, 3. http://proceeding.sentrinov.org/index.php/sentrinov/article/download/299/276
NUR, S. A. (2019). Analisis Perbedaan Kedalaman Lubang Biopori Terhadap Laju Resapan (Infiltrasi) Pada Peneliti Terdahulu Dan Di Sdn 03 Madiun Lor …. http://repository.stikes-bhm.ac.id/id/eprint/613%0Ahttp://repository.stikes-bhm.ac.id/613/1/1.pdf
Nurhayati, I., Ratnawati, R., Shofwan, M., & Kholif, M. Al. (2018). Lubang Resapan Biopori Sebagai Strategi Konservasi Air Tanah di Desa Kalanganya Kecamatan Sedati Sidoarjo. Prosiding Seminar Nasional Pelaksanaan Pengabdian Masyarakat (SNPM), 34–41.
Nuryanti, Zusrotin, Eko Heri Widiastuti, & R.Soelistijanto. (2021). Pemanfaatan Lingkungan Rumah Melalui Pelatihan Pembuatan Biopori Di Kelurahan Purwoyoso Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang. Jurnal Pengabdian Masyarakat Waradin, 1(1), 35–47. https://doi.org/10.56910/wrd.v1i1.143
Permana, E., Nelson, Lestari, I., Gusti, D. R., Farid, F., Ardianto, D., & Evrianti, Y. (2019). Penyuluhan pembuatan biopori sebagai lubang resapan di kelurahan kenali besar kota jambi dengan memanfaatkan barang bekas sebagai pengganti pipa pvc. Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat LPPM UMJ, 1(1), 1–6. https://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnaskat/article/view/5404
Prof.Dr.Lily Montarcih Limantara, M. S. (2018). Rekayasa Hidrologi. Penerbit Andi.
Saleh, A., & Apriani, W. (2017). Lubang Resapan Biopori Salah Satu Upaya Dalam Mengatasi Genangan Air Di Kawasan Candi Muara Takus. Seminar Nasional “Mitigasi Dan Stategi Adaptasi Dampak Perubahan Iklim Di Indonesia,” 241–245.
Salsabila, A., & Nugraheni, I. L. (2020). Pengantar Hidrologi. Pengantar Hidrologi, 134. http://repository.lppm.unila.ac.id/26780/1/PENGANTAR HIDROLOGI.pdf
Sarminah, S., Karyati, & Sudarmadji, T. (2019). Panduan Praktikum Konservasi Tanah dan Air. 1–107.
Sembel, A. S., & Rondonuwu, D. M. (2016). Kualitas Lingkungan Melalui Pembuatan Lubang Resapan Biopori. Media Matrasain, 13(3), 62–70.
Sukman, S., Amir, A. A., Mahmud, M., & Hasrudin, H. (2022). Evaluasi Saluran Drainase di Lingkungan Desa Tumbudadio Kecamatan Tirawuta Kabupaten Kolaka Timur. Jurnal Unitek, 15(2), 220–228. https://doi.org/10.52072/unitek.v15i2.450
Setiawan, M. F., Nopianto, D., & Purnomo, A. (2018). Fasilitasi Pembuatan Biopori di Perumahan Griya Sekar Gading Gunungpati Semarang. Seminar Nasional Kolaborasi Pengabdian Kepada Masyarakat, 1, 141–145.
Syahputra, A., & Arifitama, B. (2018). Pengembangan Alat Peraga Edukasi Proses Siklus Air (Hidrologi) Menggunakan Teknologi Augmented Reality. Seminar Nasional Teknologi Informasi Dan Multimedia 2018, 1.
Takeda, S. dan. (2003). Hidrologi untuk Pengairan.
Ulfah, M., Dewi, E. R. S., Rahayu, P., & Dewi, L. R. (2016). Pengelolaan Lrb Sebagai Upaya Meningkatkan Daya Resap Air Pada Tanah. E-Dimas, 7(1), 27. https://doi.org/10.26877/e-dimas.v7i1.1036
Widyastuti, S. (2013). Perbandingan Jenis Sampah Terhadap Lama Waktu Pengomposan Dalam Lubang Resapan Biopori. WAKTU: Jurnal Teknik UNIPA, 11(1), 5–14. https://doi.org/10.36456/waktu.v11i1.894
Yohana, C., Griandini, D., & Muzambeq, S. (2017). Penerapan Pembuatan Teknik Lubang Biopori Resapan Sebagai Upaya Pengendalian Banjir. Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Madani (JPMM), 1(2), 296–308. https://doi.org/10.21009/jpmm.001.2.10