Pengaruh Penambahan Serat Daun Sisal (Agave Sisalana) Terhadap Karakteristik Beton
DOI:
https://doi.org/10.52072/unitek.v16i1.571Kata Kunci:
Beton Serat, Panjang Serat, Kuat Tekan dan Kuat LenturAbstrak
Beton memiliki kuat tekan yang tinggi namun rendah terhadap kuat lentur, penambahan serat daun sisal sebagai bahan tambah untuk membantu mengatasi masalah kuat lentur beton yang rendah dan bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan serat daun sisal terhadap karakteristik beton. Beton serat merupakan campuran beton yang ditambah dengan serat yang berfungsi sebagai tulangan mikro alami pada beton. Metode penelitian yang dipakai yaitu mitode Experimen dan pengujian yang dilakukan membandingkan persentase penggunaan serat daun sisal 0 %, 0,5 % dan 1 % dari berat semen dengan panjang serat 3 cm. Berdasarkan hasil penelitian didapat nilai optimum kuat tekan umur 28 hari dengan menggunakan benda uji silinder diameter 15 cm dan tinggi 30 cm terdapat pada beton normal yaitu sebesar 21,42 MPa, pada pengujian kuat lentur dengan benda uji balok panjang 60 cm, lebar 15 cm dan tinggi 15 cm pada umur 28 hari didapatkan nilai tertinggi pada penambahan serat 1 % yaitu 4,80 MPa.
Unduhan
Referensi
Alkhaly, Y. R. (2017). Perbandingan rancangan campuran beton berdasarkan SNI 03-2834-2000 Dan SNI 7656: 2012 pada mutu Beton 20 MPa. Teras Jurnal, 6(1), 11–18.
Azwar, E., Mufida, A., & Suprayogi, R. (2018). Analisis Reduksi Suara Dan Kuat Tarik Komposit Beton Serat Gedebok Pisang Hasil Delignifikasi Dengan Pelarut Natrium Hidroksida (NaOH). Jurnal Kelitbangan, 6(02), 105–119.
Badrinath, R., & Senthilvelan, T. (2014). Comparative investigation on mechanical properties of banana and sisal reinforced polymer based composites. Procedia Materials Science, 5, 2263–2272.
Hani, S. (2018). Pengaruh Campuran Serat Pisang Terhadap Beton. Educational Building Jurnal Pendidikan Teknik Bangunan Dan Sipil, 4(1 JUNI), 40–45.
Hasanah, E. R., Gunawan, A., & Afrizal, Y. (2017). PENGARUH PENAMBAHAN SERAT KULIT PINANG DAN SERBUK KAYU TERHADAP KUAT TARIK BELAH BETON (Kajian Terhadap Ukuran Agregat Maksimal 10 mm). Inersia: Jurnal Teknik Sipil, 9(1), 15–22.
Hasrudin, H., Amir, A. A., & Koten, M. T. T. (2022). Studi Karakteristik Beton Menggunakan Agregat Sungai Bobong dan Agregat Sungai Gela di Kabupaten Pulau Taliabu Provinsi Maluku Utara. Jurnal Unitek, 15(2), 212–219.
Hudori, M., Tandedi, M., Sentanu, A. T., & Ferdinand, M. A. (2022). Studi Pengujian Kadar Lumpur Agregat Halus Pada Pasir Di Kota Batam. Racic: Rab Construction Research, 7(1), 96–103.
Itteridi, V., Bareski, N., & Edowinsyah, E. (n.d.). EFFECT OF RESAM FIBER ADDITION (Dicranopteris Linearis) ON THE CHARACTERISTICS OF CONCRETE. Jurnal Teknik Sipil, 23(1), 71–78.
Nasution, M. (2022). Perbandingan Kuat Tekan Beton Menggunakan Agregat Halus (Pasir) Antara Sungai Tanjung Balai Dan Sungai Kisaran. Jurnal Bidang Aplikasi Teknik Sipil Dan Sains (BATAS), 1(2), 57–64.
Ndoen, V. G., Sina, D. A. T., & Bunganaen, W. (2015). Pengaruh Penambahan Serat Daun Gewang (Corypha Utan Lam) Terhadap Kuat Lentur Dan Kuat Tarik Belah Beton. Jurnal Teknik Sipil, 4(1), 91–104.
Pane, F. P., Tanudjaja, H., & Windah, R. S. (2015). Pengujian kuat tarik lentur beton dengan variasi kuat tekan beton. Jurnal Sipil Statik, 3(5).
Putri, A. A., Heriyanto, J., & Siregar, D. (2021). Analisa Pembesian Menggunakan SNI 2847: 2019 dan SNI 7394: 2008 pada Struktur Atas Rusun Dr Hadrianus. Prosiding Konferensi Nasional Social & Engineering Polmed (KONSEP), 2(1), 244–251.
Sujarmiko, P. (2021). Potensi Tailing Hasil Pencucian Bauksit Sebagai Pengganti Agregat Halus di Kabupaten Sanggau Kalimantan Barat. Prosiding SATU BUMI, 2(1).