Analisis Kelayakan dan Strategi Pengembangan Pelabuhan Watunohu sebagai Pelabuhan Pengumpul di Kabupaten Kolaka Utara

Penulis

  • Mahmud Mahmud Universitas Nahdlatul Ulama Sulawesi Tenggara

DOI:

https://doi.org/10.52072/unitek.v15i2.454

Kata Kunci:

Pelabuhan Watunohu, Fasilitas, Strategi

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui; (1) aktifitas barang bongkar muat menurut jenis barang dan jasa di Pelabuhan Watunohu; (2) kondisi fasilitas pokok, fasilitas fungsional dan fasilitas pendukung yang ada di Pelabuhan Watunohu; dan (3) strategi pengembangan pelabuhan Watunohu sebagai pelabuhan pengumpul di Kabupaten Kolaka Utara. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Watunohu Kabupaten Kolala Utara. Data dianalisis dengan menggunakan teknik deskriptif kualitatif.

Hasil penelitian menyimpulakan bahwa; (1) Terdapat sepuluh (10) komoditi perkebunan yang melalukan aktifitas bongkar muat di Pelabuhan Watunohu yaitu; kelapa, kopi, lada, pala, cengkeh, coklat, sagu, nilam, kemiri dan enau/arean. Jumlah arus penumpang diproyeksi mengalami peningkatan setiap tahunnya, serta arus penumpang yang turun lebih banyak dibanding penumpang yang naik; (2) Fasilitas pokok yang ada di Pelabuhan Watunohu terdiri dari; lahan, dermaga, alur pelayaran, dan kolam pelabuhan.  Fasilitas fungsional berupa; kantor pelabuhan, terminal penumpang, dan akses jalan. Fasilitas pendukung atau penunjang yang ada hanyalah pos portal.

Strategi pengembangan pelabuhan Watunohu sebagai pelabuhan pengumpul di Kabupaten adalah; (a) membuat grand design pengembangan Pelabuhan Watunohu berstandar nasional sesuai arahan kebijakan pemanfaatan ruang nasional; (b) pemerintah daerah (Provinsi Sulawesi Tenggara dan Kabupaten Kolaka Utara) untuk membuat regulasi kebijakan dan kerjasama dengan pemerintah Sulawesi Selatan dalam rangka mendukung Pelabuhan Watunhu sebagai kawasan startegis nasioanal (antar kawasan dan antar pulau); (c) peningkatan kualitas dan kuantitas layanan (fasilitas) dalam mendukung kawasan pengembangan strategis wilayah Teluk Bone dan sekitarnya; (d) Meningkatkan akses pasar nasional untuk tujuan ekspor antar pulau atas komoditi (bahan baku) pertanian dalam rangka memaksimalkan kontribusi sektor pertanian/perkebunan yang terus meningkat; (e) peningkatan layanan armada kapal barang dan penumpang; (f) meningkatkan akses “intermediary area” dan “multiplier and domino effect” antar wilayah hinterland; (g) pemantapan organisasi dan manajemen pengelola pelabuhan secara professional melalui Unit Pengelola Teknik Dinas (UPTD) atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD); (h) manajemen transportasi antar kawasan, akan dan dari Pelabuhan Watunohu; (i) peningkatan kualitas aksesbilitas jalan arteri dan lokal wilayah hinterland; dan (j) meningkatkan pemanfaatan pola ruang pelabuhan secara intergratif (parkir, perdagangan/toko, rumah makan, RTH dan fungsi lainnya) berbasis lingkungan.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Adisasmita, Rahardjo. 2005. Dasar-dasar Ekonomi Wilayah. Penerbit Graha Ilmu.

Adisasmita, Rahardjo. 2010. Pembangunan Kawasan dan Tata Ruang. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Adisasmita, Rahardjo. 2011. Pengelolaan Pendapatan dan Anggaran Daerah. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Adisasmita, Sakti Adji. 2011. Jaringan Transportasi, Teori dan Analisis. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Alkadri, Muchdie. 2001. Tiga Pilar Pengembangan Wilayah: Sumberdaya Alam, Sumberdaya Manusia dan Teknologi. Pusat Pengkajian Kebijakan Teknologi Pengembangan Wilayah. BPPT. Jakarta.

Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kolaka Utara. 2020. Kabupaten Kolaka Utara tahun 2019. Lasusua.

Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kolaka Utara. 2019. Data Base Pelabuhan di Kabupaten Kolaka Utara. Lasusua.

Hadjisaroso, 1994. Konsep Dasar Pengembangan Wilayah di Indonesia. Prisma No.8 Agustus . Jakarta

Hermawati. 2011. Analisis Kelayakan Kebutuhan Pelabuhan dan keselamatan Pelayaran Pelabuhan Bian Kabupaten Merauke. Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah. Jakarta.

Jayadinata, J.T, 1999. Tata Guna Tanah Dalam Perencanaan Pedesaan, Perkotaan dan Wilayah. Bandung: ITB. Bandung.

Kabupaten Kolaka Utara. 2014. Data Base Kabupaten Kolaka Utara. Lasusua.

Kaufman, J.E., and Christensen, J. F., 1972, IES Lighting Handbook, Illuminating Engineering Society of North America, New York.

Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 725 Tahun 2014 tentang Penetapan Rencana Induk Pelabuhan Nasional. Jakarta.

Moleong, LJ. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung.

Bungin, Burhan H.M, 2007. Penelitian Kualitatif; Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial. Kencana Prenama Media Group. Jakarta.

Nugroho, I. Dan Rochimin Dahuri. 2004. Pembangunan Wilayah: Perspektif Ekonomi, Sosial dan Lingkungan. LP3ES. Jakarta.

Purwanto, Erwan Agus dan Sulistyastuti, Dyah Ratih, 2007. Metode Penelitian Kuantitatif untuk Administrasi Publik dan Masalah-Masalah Sosial. Gava Media. Yogyakarta.

Sirojuzilam dan Mahali, K. 2011. Regional Pembangunan, Perencanaan, dan Ekonomi. USU Press. Medan .

Sudjana. 2016. Metode Statistika. PT. Gramedia Pustaka Utama. Bandung.

Yahya, Emil., Rosyid Abdul dan Suherman, Agus. 2012. Tingkat Pemanfaatan Fasilitas Dasar dan Fungsional dalam Strategi Peningkatan Produksi Di Pelabuhan Perikanan Pantai Tegalsari Kota Tegal Jawa Tengah. Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology Volume 2, Nomor 1, Tahun 2013. Bandung.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2022-12-28

Cara Mengutip

Mahmud, M. (2022). Analisis Kelayakan dan Strategi Pengembangan Pelabuhan Watunohu sebagai Pelabuhan Pengumpul di Kabupaten Kolaka Utara. JURNAL UNITEK, 15(2), 229–237. https://doi.org/10.52072/unitek.v15i2.454

Terbitan

Bagian

Articles

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama