Jurnal ARTI (Aplikasi Rancangan Teknik Industri)
https://ejurnal.sttdumai.ac.id/index.php/arti
<p>Jurnal ARTI (Aplikasi Rancangan Teknik Industri) is a journal in the field general of Engineering Analysis, Engineering Management, Manufacturing, Quality Control, Design of Work System And Ergonomy</p>Sekolah Tinggi Teknologi Dumaien-USJurnal ARTI (Aplikasi Rancangan Teknik Industri)2338-5464Evaluasi Fasilitas dan Kepatuhan Regulasi Kemenkes pada Klinik Kesehatan: Sebuah Pendekatan Metode Activity Relationship Chart
https://ejurnal.sttdumai.ac.id/index.php/arti/article/view/684
<p>Klinik adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan yang menyediakan pelayanan medis dasar atau spesialistik, diselenggarakan oleh lebih dari satu jenis tenaga kesehatan dan dipimpin oleh seorang tenaga medis. Fasilitas kesehatan adalah fasilitas umum yang merujuk pada sarana atau prasarana atau perlengkapan yang diwujudkan dalam bentuk pelayanan yang diselenggarakan oleh pemerintah- pemerintah daerah, dan swasta dengan tujuan untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan. Klinik DEF merupakan salah salah satu klinik pratama (faskel tingkat 1) yang berada di kota Padang. Beberapa fasilitas yang disayaratkan oleh Permenkes tidak sesuai dengan kondisi saat ini. Ukuran ruangan yang yang dimiliki oleh klinik DEF ini juga perlu dilakukan evaluasi dan dilakukan re-layout, sehingga fungsi klinik dapat lebih optimal. Evaluasi dilakukan berpedoman pada standar fasilitas minimum yang telah ditetapkan oleh Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia. Re-layout dilakukan dengan menggunakan metode Activity Relationship Chart (ARC). Hasil re-layout fasilitas (ruangan) yang dilakukan pada klinik DEF sesuai dengan persyaratan minimum yang harus dimiliki oleh sebuah klinik pratama tanpa harus menambah lahan. Re -layout ini dilakukan dengan merobah beberapa posisi tata letak dan memanfaatkan fasilitas yang tidak dimanfaatkan oleh klinik ini sebelumnya. Hasilnya adalah dengan total luas klinik awal 207 m2 sama dengan re-layout usulan.</p>Dessi MuftiTrisna MesraSeptian Najwan Ihsan
Copyright (c) 2024 2024
2024-05-282024-05-2819111010.52072/arti.v19i1.684Pengaruh Fasilitas Kerja Terhadap Kinerja Dan Produktivitas Karyawan (Studi Kasus Pada PT. Chalabi Group Indonesia)
https://ejurnal.sttdumai.ac.id/index.php/arti/article/view/753
<p>Fasilitas kerja merupakan elemen penting dalam suatu perusahaan yang berguna sebagai efisiensi dan kenyamanan kerja. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan antara fasilitas kerja dengan kinerja dan produktivitas karyawan di PT. Chalabi Group Indonesia. Penelitian ini menggunakan sampel dari pekerja di PT. Chalabi Group Indonesia dengan metode <em>nonprobability sampling </em>dengan jenis <em>purposive sampling. </em>Data kuantitatif yang diperoleh berdasarkan hasil pengolahan kuisioner dari sampel penelitian. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik parametrik dimana hubungan antara 2 variabel mendapatkan hasil positif signifikan dengan hasil yang menunjukkan bahwa fasilitas kerja memiliki nilai koefisien regresi (B) 0.498 untuk kinerja sedangkan (B) 0.458 untuk produktivitas kerja dan signifikansi (Sig.) 0.003 untuk kinerja sedangkan (Sig.) 0.004 untuk produktivitas kerja yang berarti lebih kecil dari 0.05 maka, dapat dinyatakan terdapat pengaruh positif signifikan terhadap Kinerja dan Produktivitas Kerja Karyawan. Setiap penambahan 1 nilai akan menaikkan Kinerja dan Produktivitas Kerja Karyawan sebesar 0.498 poin. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat diputuskan H1 (Kinerja) dan H2 (Fasilitas kerja) diterima dan Ho ditolak.</p>Zanuar Ihzan Dwie AkbarYaning Tri Hapsari
Copyright (c) 2024 2024
2024-05-282024-05-28191111710.52072/arti.v19i1.753Pengendalian Persediaan Bahan Baku Produksi Kaos Sablon Melalui Pendekatan Hybrid System Untuk Penggurangan Biaya Total
https://ejurnal.sttdumai.ac.id/index.php/arti/article/view/771
<p>Dalam industri penyablonan, terdapat bahan-bahan yang tidak dimurnikan, khususnya afdruk, berbagai jenis cat, dan pelarut. Strategi yang dilakukan perusahaan adalah menimbun komponen yang belum dimurnikan dengan cara membeli secara rutin dalam jumlah yang sama. Hal ini dilakukan karena dinilai bahwa membeli dalam jumlah yang sama akan lebih murah. Namun, permintaan pasar semakin berkurang atau bersifat fluktuatif. Industri ini memiliki kelebihan persediaan bahan mentah hingga 10%, sedangkan pada Elnoss Sablonase diusahakan agar kelebihan tersebut hanya 3%. Metode Hybrid System adalah pengendalian stok antara metode Q dan P. Mixture Framework memiliki titik pemesanan ulang untuk level stok paling ekstrem. Setiap kali dilakukan peninjauan, tidak akan ada permintaan jika posisi stok masih di atas level stok dasar atau titik pemesanan kembali. Namun, jika level stok berada di bawah level stok dasar, permintaan diajukan untuk membangun tingkat stok ke level paling ekstrem, khususnya untuk mencapai tujuan stok. Pengendalian stok bahan baku dengan teknik Hybrid System memiliki biaya yang lebih rendah dan ideal, yaitu Rp 24.309.669. Jika dibandingkan dengan biaya sebenarnya dari strategi perusahaan yang sebesar Rp 25.574.186, hal ini berarti dengan menerapkan teknik Hybrid System dalam pengendalian stok, perusahaan memiliki dana cadangan biaya sebesar Rp 1.264.517 atau 4,94%.</p>Ahmad Mustofa KamalWidya Setiafindari
Copyright (c) 2024 2024
2024-05-282024-05-28191182410.52072/arti.v19i1.771Model Manajemen Risiko Konveksi Pakaian Olahraga Menggunakan Metode House Of Risk
https://ejurnal.sttdumai.ac.id/index.php/arti/article/view/781
<p>Supply Chain Management mengelola aliran barang dan jasa, termasuk semua proses untuk mengubah bahan mentah menjadi produk jadi. UKM Cipta Mandiri Konveksi mendapatkan bahan baku dari dalam dan luar kota. Dalam proses produksi sering terjadi permasalahan yaitu banyaknya varian kualitas bahan baku, kesalahan pemotongan pola, dan tata letak usaha yang belum kondusif. Oleh karena itu, perlu adanya identifikasi manajemen risiko terhadap risiko untuk mengurangi dampak kerugian yang akan terjadi. Metode yang digunakan dalam menyelesaikan permasalahan ini adalah House of Risk. Metode ini menganalisis potensi risiko yang dihadapi perusahaan pada saat berproduksi dan melihat tingkat probabilitas risiko serta dampak yang terjadi. Setelah dilakukan observasi dan analisis, ditemukan adanya 22 kejadian risiko dan 16 agen risiko yang menjadi risiko pada rantai pasok. Kemudian dari hasil perhitungan House of Risk tahap 1 diperoleh nilai Aggregate Risk Priority tertinggi yaitu kualitas mesin menurun dengan nilai 2646.</p>Ari andriyas pujiElsa HelianaRamot Jodika Siadari
Copyright (c) 2024 2024
2024-05-282024-05-28191253410.52072/arti.v19i1.781Perhitungan Harga Pokok Produksi Usaha Dagang Bakso Tusuk 26 Di Dumai
https://ejurnal.sttdumai.ac.id/index.php/arti/article/view/789
<p>Biaya produksi mencakup bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik, persediaan produk awal, dan mengurangi persediaan produk akhir. Strategi bisnis, khususnya strategi pemasaran, sangat penting untuk pertumbuhan bisnis. Penelitian ini menggunakan metode Full Costing dan pendekatan Marketing Mix untuk menganalisis perbandingan antara perhitungan HPP menggunakan metode Full Costing dan perhitungan UD Bakso Tusuk 26, serta memberikan rekomendasi strategi pemasaran yang tepat menggunakan pendekatan Marketing Mix. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa biaya produksi menurut UD Bakso Tusuk 26 adalah Rp 367,29 per buah, sedangkan dengan metode Full Costing adalah Rp 389,94 per buah, menunjukkan selisih sebesar Rp 22,65 lebih rendah dibandingkan dengan metode Full Costing. Kuesioner dan observasi yang diproses dengan software SPSS mengungkapkan bahwa faktor-faktor marketing mix yang paling berpengaruh terhadap penjualan bakso ayam adalah promosi dengan bobot 1,624; tempat dengan bobot 1,515; produk dengan bobot 1,358; dan harga juga dengan bobot 1,358. Berdasarkan temuan ini, penelitian ini memberikan wawasan untuk mengoptimalkan strategi pemasaran UD Bakso Tusuk 26.</p>Nelfina RosiMelliana MellianaNoto Wiroto
Copyright (c) 2024 2024
2024-05-282024-05-28191354310.52072/arti.v19i1.789Studi Kelayakan Pengembangan Usaha Shinsekai Japanese Food Dumai
https://ejurnal.sttdumai.ac.id/index.php/arti/article/view/791
<p>Bisnis merupakan organisasi yang menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat serta mencakup berbagai jenis usaha. Kegiatan menjual barang dan jasa kepada pelanggan dikenal sebagai bisnis. Salah satu industri yang sangat berkembang adalah bisnis kuliner atau bisnis makanan. Kegiatan bisnis meliputi produksi, penjualan, pembelian, dan pertukaran lainnya, baik oleh individu maupun perusahaan, dengan tujuan utama meningkatkan keuntungan. Berdasarkan hasil analisis aspek lingkungan, Shinsekai Japanese Food memiliki lokasi strategis tanpa limbah berbahaya yang mengganggu masyarakat sekitar. Dari aspek hukum, Shinsekai Japanese Food termasuk dalam kategori usaha UMKM. Strategi pemasaran yang dilakukan meliputi penggunaan media sosial seperti WhatsApp, Facebook, Instagram, dan promosi melalui akun Sepdum di TikTok. Aspek teknis dan teknologi juga menunjukkan lokasi usaha yang strategis, dekat dengan perkantoran dan pemukiman yang sering dilalui masyarakat. Berdasarkan kriteria investasi, uji kelayakan pengembangan usaha Shinsekai Japanese Food di Kelurahan Buluh Kasap dinyatakan layak untuk dilanjutkan dengan nilai NPV sebesar Rp 520.789, IRR sebesar 44,61%, Net B/C sebesar 1,02, Gross B/C sebesar 1,001, PR sebesar 1,08, PBP selama 6 bulan, dan BEP selama 8 tahun 5 bulan 5 hari.</p>Juni SaputraZulka SumantriSirlyana Sirlyana
Copyright (c) 2024 2024
2024-05-282024-05-28191445210.52072/arti.v19i1.791Efektifitas Mesin Hydraulic Press Di PT Mega Green Technology Dumai
https://ejurnal.sttdumai.ac.id/index.php/arti/article/view/792
<p>Penggunaan mesin yang terus-menerus menyebabkan kerusakan parah pada komponen mesin hydraulic press, seperti pompa, seal hydraulic, screw conveyor, bearing, dan laugher gantung. Akibat dari kerusakan tersebut, terjadi penurunan hasil produksi yang tidak sesuai dengan target perusahaan. Peneliti melakukan salah satu aktivitas perawatan dengan mengikutsertakan semua elemen perusahaan, menggunakan Overall Equipment Effectiveness (OEE) sebagai pengukuran dalam penerapan program Total Productive Maintenance (TPM) guna menjaga peralatan dalam kondisi ideal dengan mengeliminasi six big losses peralatan, yang merupakan hasil perkalian antara ketersediaan (AV), performance rate (PE), dan quality rate (RQ). Setelah melakukan perhitungan OEE, peneliti menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi nilai OEE menggunakan diagram cause and effect serta memberikan saran perbaikan melalui diagram tersebut. Hasil penerapan TPM menunjukkan nilai rata-rata OEE sebesar 35,41%, yang lebih rendah dibandingkan standar sebesar 84%. Analisis melalui diagram cause and effect menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi nilai OEE adalah faktor manusia, material, metode kerja, dan mesin.</p>Miftahul Amrimuhammad arifWetri Febrina
Copyright (c) 2024 2024
2024-05-282024-05-28191536210.52072/arti.v19i1.792Penerapan Metode Reliability Centered Maintenance Pada Hight Preasure Pump Swro Di PT KLK Dumai
https://ejurnal.sttdumai.ac.id/index.php/arti/article/view/793
<p><em>Hight preasure pump </em>merupakan suatu mekanisme pemompaan <em>fluida </em>dengan tipe piston <em>pump</em> yang bertujuan untuk memompakan air laut untuk memisahkan kandungan garam pada air laut menjadi air tawar. Pompa ini sering mengalami permasalahan seperti sering terjadi kebocoran & <em>downtime </em>yang memerlukan banyak waktu untuk memperbaikinya. Penelitian ini menggunakan metode RCM (<em>Reliability Centered Maintenance</em>). Hasil penelitian dari tindakan perawatan HP <em>pump </em>SWRO yang harus dilakukan <em>failur mode effect analisys </em>(FMEA), <em>logig tree analysis </em>(LTA), dan <em>task selection</em> diantaranya pergantian terjadwal dari <em>time limit component </em>diterapkan untuk komponen <em>Shaft sealing </em>dengan nilai RPN 24, komponen <em>Retaining ring</em> dengan nilai RPN 80, komponen <em>Piston/shoe</em> dengan nilai RPN 80, komponen <em>Valve plate</em> dengan nilai RPN 100, dan komponen <em>Swash plate </em>dengan nilai RPN 80. Tindakan perawatan <em>Corrective maintenance </em>dengan cara pengawasan oleh Operator atau pengontrol sistem dan operasikan sampai gagal diterapkan pada perawatan komponen <em>Mounting flange</em> dengan nilai RPN 6 dan komponen <em>Cylinder barrel</em> dengan nilai RPN 48. Tindakan perawatan pengujian atau inspeksi berkala terhadap fungsi <em>equipment</em> diterapkan pada komponen <em>Bleeding plugs </em>dengan nilai RPN 15</p>Afdal Dinil HaqTrisna MesraNovri Jenita Marbun
Copyright (c) 2024 2024
2024-05-282024-05-28191637110.52072/arti.v19i1.793Implementasi Strategi Pemasaran dengan Metode SWOT dan Quantitative Strategy Planning Matrix (Studi Kasus: Bagelan Laksmana Dumai)
https://ejurnal.sttdumai.ac.id/index.php/arti/article/view/794
<p>UMKM Bagelan Laksmana Dumai bergerak di bidang produksi Roti Kering yang rumah produksi nya terletak di Jalan Pattimura Komplek TNI Angkatan Laut Blok A No 1 Dumai, pengembangan usaha UMKM Bagelan Laksmana sangat membutuhkan strategi pemasaran dikarenakan tidak memiliki outlet online maupun offline dan juga kurang melakukan aktifitas promosi secara online melalui sosial media untuk itu diperlukan penentuan strategi pemasaran dengan menggunakan analisis SWOT dan QSPM sebagai pertimbangan dalam menjalankan usaha dimasa yang akan datang. Penelitian ini dilakukan pada UMKM Bagelan Laksmana Dumai bertujuan untuk mengetahui gambaran strategi pemasaran yang ditinjau dari faktor internal berupa kekuatan dan kelemahan yang ada pada UMKM Bagelan Laksmana Dumai dan juga faktor eksternal berupa peluang dan ancaman. Berdasarkan hasil perhitungan TAS sebesar 7,41 yaitu pada faktor internal. Berdasarkan analisis internal factor evaluation UMKM Bagelan Laksmana harus mengaplikasikan strategi mempertahankan kualitas produk untuk memberikan jaminan kepercayaan kepada konsumen. Berdasarkan eksternal faktor evaluation peluang (<em>opportunity</em>) utama UMKM Bagelan Laksmana adalah berupa bantuan dari pemerintah dan ancaman (<em>threats</em>) utama yaitu produk sejenis</p>Meilissa Alfera lalaYusrizal YusrizalMuhammad Arif
Copyright (c) 2024 2024
2024-05-282024-05-28191727910.52072/arti.v19i1.794Penerapan Metode Analytical Hierarchy Process Pada Pemilihan Penginapan Di Kota Dumai
https://ejurnal.sttdumai.ac.id/index.php/arti/article/view/795
<p>Kota Dumai adalah salah satu kota wisata dan tempat penyebrangan untuk transit ke Kota Batam, Tanjung Pinang, Tanjung Balai Karimun, bahkan ke luar negeri seperti Malaysia. Oleh karena itu, wisatawan yang berkunjung ke Dumai memerlukan tempat istirahat yang nyaman. Masalah yang sering muncul saat memilih penginapan adalah harga yang sesuai, fasilitas yang memadai, kenyamanan, dan kebersihan kamar. Penelitian ini dilakukan untuk membantu pengambilan keputusan terhadap penginapan yang akan dipilih menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Adapun kriteria yang diteliti meliputi harga, fasilitas, kenyamanan, dan kebersihan. Alternatif penginapan yang dipertimbangkan dalam penelitian ini adalah Penginapan AA, Penginapan Andy’sNur, Penginapan Lenggogeni, dan Penginapan Rahmat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kriteria yang paling berpengaruh adalah harga dengan bobot 0,41 atau 41%. Penginapan yang paling memenuhi kriteria harga adalah Penginapan Lenggogeni dengan bobot 0,39 atau 39%. Dalam matriks gabungan alternatif terhadap kriteria harga, fasilitas, kenyamanan, dan kebersihan, penginapan terbaik di Kota Dumai adalah Penginapan Lenggogeni dengan bobot 0,37 atau 37%.</p>Rio Okdesam Putra Novri Jenita MarbunHanifatul Rahmi
Copyright (c) 2024 2024
2024-05-282024-05-28191808710.52072/arti.v19i1.795